Kuliah Umum PAUD: Prasarana dan Sarana PAUD Serta Sekilas SNI-ISO: 8124
Mainan. Sebuah benda yang sangat disukai oleh anak-anak. Dunia anak-anak memang erat dengan dunia bermain. Dengan bermain anak tidak hanya menjadi senang namun ada banyak aspek yang dapat dilatih dan dipelajari melalui permainan. Belajar mengenai konsep suatu benda, menggerakan badan serta melatih syaraf motorik dan tidak ketinggalan daya imajinasi serta nalar anak dapat dilatih melalui bermain. Tapi tahukah kamu jika mainan itu harus memiliki standarisasi tertentu baik dalam segi keamanan, kenyamanan serta konsep? Inilah yang menjadi konsern bagi Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Psikologi UAI dalam melihat dunia bermain anak.
Melalui kuliah umum yang diadakan pada 2 April 2014 di ruang serbaguna lantai 2 UAI, para mahasiswa dari prodi paud dan psikologi diajak untuk memperdalam ilmunya dalam dunia bermain anak. Hadir sebagai pembicara pada kuliah umum tersebut adalah Dra. Nunuk Pramudyawati, Psi. Beliau merupakan dosen psikologi anak serta pengusaha mainan anak yang tergabung dalam ITORCH (Indonesia Toy Center & Research). Dalam pemamparannya beliau menjelaskan berbagai hal yang terkait dengan Sarana Prasaran PAUD dan dunia main anak-anak.
Dalam pemaparan beliau menjelaskan bahwa Prasarana adalah “suatu fasilitas yang dapat menunjang terlaksananya kegiatan pendidikan” Sedangkan Sarana itu adalah “perlengkapan pembelajaran yang digunakan secara langsung yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan”. Berdasarkan Child Care Design & Technical Guideline kota Toronto tahun 2012, Prasarana bagi Childcare (PAUD) harus memenuhi berbagai macam syarat yakni terencana (planned), tertata (managed), dan mendukung (supportive) bagi perkembangan anak, merespon dan menghargai kebutuhan dan pilihan dari orangtua anak, dan memberikan manfaat bagi anak, keluarga, guru, dan publik, tambah beliau saat menjelaskan ke mahasiswa yang hadir. Berdasarkan Child Care Design & Technical Guideline kota Toronto tahun 2012, Sarana bagi Childcare (PAUD) harus aman dan memberikan manfaat bagi anak. Setiap sarana yang bersentuhan langsung dengan anak harus mendukung setiap aspek perkembangan anak. Dalam memilih, sarana untuk anak haruslah aman dalam segi bentuk dan konsep.
Sedangkan untuk konsep mainan beliau mejelaskan bahwa Setiap mainan adalah sarana belajar, mainan juga harus aman, mainan harus dirawat dan dipelihara dengan baik, mainan harus aman dalam segi bentuk dan konsep. Berbicara tentang keamanan mainan di Indonesia, sebagai seorang pengusaha mainan beliau menjelaskan bahwa kemanan mainan di Negara kita telah diatur dalam SNI-ISO:8124 tentang Keamanan Mainan. Saat ini di Indonesia, untuk mengatur keamanan mainan, telah berlaku Wajib SNI ISO 8124 yang terdiri dari 4 bagian, dengan judul utamanya Keamanan Mainan, yaitu: Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis, Sifat mudah terbakar, Migrasi unsur tertentu, serta Ayunan, seluncuran dan mainan aktivitas sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal.
Melalui kuliah umum ini semoga mahasiswa dapat memperolah sumber ilmu yang dibutuhkan bagi proses belajar mengajar. Disamping itu, kuliah umum ini juga diharapkan mampu menghasilkan pembuat mainan yang memiliki tanggung jawab dalam membuat mainan bagi anak.